A.Pengertian Entomologi
Entomologi adalah ilmu yang mempelajari tentang vector, kelainan dan penyakit yang disebabkan oleh arthropoda.
( Parasitologo Kedokteran : 1998 )
Entomologi adalah ilmu yang mempelajari tentang serangg. Akan tetapi, arti ini sering diperluas untuk mencakup ilmu yang mempelajari arthropoda ( hewan beruas – ruas ), serta iuwing dan kerabatnya ( Millepoda dan centipoda )
Istilah Entomologi berasal dari dua perkataan latin yaitu entomon yang berarti serangga dan logos yang artinya ilmu pengetahuan.
( http : // id. Wikipedia. Org/ wiki/ Entomologi : 2008 )
B.Klasifikasi Serangga
Klasifikasi serangga bertujuan untuk mempermudah dalam melakukan identifikasi atau mengenali jenis jenis serangga yang ada dilapanagan.
Dunia binatang ( animal kingdom ) terbagi menjadi beberapa golongan besar yang masing masing disebut filum. Dari masing-masing filum tersebut dapat dibedakan lagi manjadi golongan-golongan yang lebih kecil yang disebut klas. Dari klas ini kemudian digolongkan lagi menjadi ordo (bangsa) kemudian famili (suku), genus (marga) dan spesies (jenis)
Beberapa filum yang anggotanya diketahui berpotensi sebagai hama tanaman adalah Aschelminthes (nematode), Mollusca (siput),
Chordata (binatang bertulang belakang) dan arthropoda ( serangga )
(http:fp.uns.ac.id/~hamasains/ dasar perlintan-2 htm: 2008 )
Arthropoda adalah hewan yang mempunyai kaki bersendi-sendi
(beruas-ruas). Hewan ini banyak ditemukan di darat, air tawar, dan laut, serta di
dalam tanah. Hewan ini juga merupakan hewan yang paling banyak jenis atau macamspesiesnya, lebih kurang 75% dari jumlah keseluruhan spesies hewan di dunia yang telah diketahui
(----------)
Dalam buku “ microbiology for the health Sciences “, burton mengemukakan bahwa ada banyak perbedaan kelas arthropoda, tetapi hanya ada tiga yang dipelajari diparasitologi yakni : serangga( Kelas Insekta ), Arachnida ( kealas Arachnida ) dan Krustacea ( kelas Krustacea )
( Burton’s Microbiology for the health sciences eights edition : 2007 )
Berdasarkan ciri-ciri yang dimilikinya, Arthropoda dikelompokkan menjadi 4 kelas,yaitu:
1. Kelas Crustacea (golongan udang).
Crustacea adalah hewan akuatik (air) yang terdapat di air laut dan air tawar. Kata Crustacea berasal dari bahasabahasa latin yaitu kata Crusta yang berarti cangkang
yang keras
Berdasarkan ukuran tubuhnya Crustacea dikelompokkan sebagai berikut:
a) Entomostraca (udang tingkat rendah)
Hewan ini dikelompokkan menjadi empat ordo, yaitu:
1) Branchiopoda
2) Ostracoda
3) Copepoda
4) Cirripedia
b) Malakostraca (udang tingkat tinggi)
Hewan ini dikelompokkan dalam tiga ordo, yaitu:
1) Isopoda
2) Stomatopoda
3) Decapoda
2. Kelas Arachnida (golongan kalajengking dan laba-laba).
Anggota Arachnida meliputi kalajengking, laba-laba, tungau atau caplak. Kebanyakan hewan ini bersifat parasit yang merugikan manusia, hewan dan tumbuhan. Arachnida bersifat karnivora sekaligus predator. Tempat hidupnya adalah di darat
Klasifikasi Arachnida dibagi dalam 3 ordo, yaitu:
a). Scorpionida
contohnya: Kalajengking (Vejovis sp, Hadrurus sp, Centrurus sp)
Ketonggeng (Buthus)
Hewan ini memiliki perut beruas-ruas dan ruas terakhir berubah menjadi alat pembela diri.
b). Arachnoidea
Contohnya adalah segala macam laba-laba, antara lain :
- Laba-laba jaring kubah (terdapat di Bostwana, Afrika Selatan)
- Laba-laba primitif Liphistius (di rimba Asia Tenggara)
- Laba-laba penjerat (di Malaysia)
- Laba-laba pemburu (di Meksiko)
- Laba-laba srigala
- Laba-laba beracun Latrodectes natans dan Laxosceles reclusa
- Tarantula (Rhechostica hentz)
3. Kelas Myriapoda (golongan luwing).
Myriapoda adalah gabungan dari kelas Chilopoda dan Diplopoda dengan tubuh beruas-ruas dans etiap ruas mempunyai satu pasang atau dua pasang kaki. Tubuh dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu kepala dan abdomen (perut). Hewan ini banyak dijumpai di daerah tropis dengan habitat di darat terutama tempat yang banyak mengandung
`Klasifikasi (penggolongan Myriapoda)
Dalam penggolongannya Myriapoda merupakan gabungan dari dua kelas, yakni:
a). Kelas Chilopoda
Contoh: kelabang : Lithobius forticatus dan Scolopendra morsitans sampah, misal kebun dan di bawah batu-batuan.
b). Kelas Diplopoda
Contoh: kaki seribu (Julus nomerensis)
4. Kelas Insecta (serangga)
Insecta sering disebut serangga atau heksapoda. Heksapoda berasal dari kata heksa berarti 6 (enam) dan kata podos berarti kaki. Heksapoda berarti hewan berkaki enam. Diperkirakan jumlah insecta lebih dari 900.000 jenis yang terbagi dalam 25 ordo. Hal ini menunjukkan bahwa banyak sekali variasi dalam kelas insecta baik bentuk maupun sifat dan kebiasaannya.
Klsifikasi (penggolongan) Insecta (serangga)
Berdasarkan metamorfisnya, serangga dibedakan atas dua kelompok, yaitu:
a)Hemimetabola
Hemimetabola yaitu serangga yang mengalami metamorfosis tidak sempurna.
Kelompok Hemimetabola meliputi beberapa ordo, antara lain:
1). Achyptera atau Isoptera
Ciri-ciri ordo Archyptera::
- Metamorfosis tidak sempurna.
- Mempunyai satu pasang sayap yang hampir sama bentuknya. Kedua
sayap tipis seperti jaringan.
- Tipe mulut menggigit.
Contoh: Reticulitermis flavipes (rayap atau anai-anai)
2). Orthoptera
Ciri-ciri ordo Orthoptera::
- Memiliki satu pasang sayap, sayap depan lebih tebal dan sempit disebut
tegmina. Sayap belakang tipis berupa selaput. Sayap digunakan sebagai penggerak pada waktu terbang, setelah meloncat dengan tungkai belakangnya yang lebih kuat dan besar.
- Hewan jantan mengerik dengan menggunakan tungkai belakangnya pada ujung sayap depan, untuk menarik betina atau mengusir saingannya.
- Hewan betinanya mempunyai ovipositor pendek dan dapat digunakan untuk meletakkan telur.
- Tipe mulutnya menggigit.
Contoh : - Belalang (Dissostura sp)
- Belalang ranting (Bactrocoderma
- Belalang sembah (Stagmomantis sp)
- Kecoak (Blatta orientalis)
- Gangsir tanah (Gryllotalpa sp)
- Jangkrik (Gryllus sp)
3). Odonata
Ciri-ciri Odonata
- Mempunyai dua pasang sayap
- Tipe mulut mengunyah
- Metamorfosis tidak sempurna
- Terdapat sepasang mata majemuk yang besar
- Antenanya pendek
- Larva hidup di air
- Bersifat karnivora
Contohnya: - Capung (Aeshna sp)
- Capung besar (Epiophlebia)
4). Hemiptera
Ciri-ciri Hemiptera
- Mempunyai dua pasang sayap, sepasang tebal dan sepasang lagi seperti
selaput.
- Tipe mulut menusuk dan mengisap
- Metamorfosis tidak sempurna.
Contohnya: - Walang sangit (Leptocorixa acuta)
- Kumbang coklat (Podops vermiculata)
- Kutu busuk (Eimex lectularius)
- Kepinding air (Lethoverus sp)
5). Homoptera
Ciri-ciri Homoptera:
- Tipe mulut mengisap
- Mempunyai dua pasang sayap
- Sayap depan dan belakang sama, bentuk transparan.
- Metamorfosis tidak sempurna.
Contohnya: - Tonggeret (Dundubia manifera)
- Wereng hijau (Nephotetix apicalis)
- Wereng coklat (Nilapervata lugens)
- Kutu kepala (Pediculushumanus capitis)
- Kutu daun (Aphid sp)
b). Holometabola
Holometabola yaitu serangga yang mengalami metamorfosis sempurna.
Berdasarkan ciri sayap dan alat mulutnya, kelompok Holometabola ini meliputi 6 ordo, yaitu ordo:
1). Neuroptera
Ciri serangga ini adalah mulut menggigit, dan mempunyai dua pasang sayap
yang urat-uratnya berbentuk seperti jala.
Contoh: undur-undur – metamorfosis sempurna (siklus hidupnya: telur, larva,pupa (kepompong), imago)
2). Lepidoptera
Ciri-ciri ordo Lepidoptera:
- Mempunyai 2 pasang sayap yang dilapisi sisik.
- Metamorfosis sempurna, yaitu memiliki siklus hidup: telur – larva –
kepompong (pupa) – imago
- Pupa pada Lepidoptera dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
Pupa mummi: bagian badan kepompong terlihat dari luar
Pupa kokon, bagian tubuh pupa terlindung kokon.
- Tipe mulut mengisap dengan alat penghisap berupa belalai yang dapat dijulurkan.
Ordo Lepidoptera dibagi menjadi 2 sub ordo:
Sub ordo Rhopalocera (kupu-kupu siang)
Contohnya: - Hama kelapa (Hidari irava)
- Hama daun pisang (Erlonata thrax)
- Kupu-kupu pastur (Papiliomemnon)
- Kupu sirama-rama (Attacus atlas)
Sub ordo Heterocera (kupu-kupu malam)
Sering juga disebut ngengat. Hidup aktif pada malam hari. Jika hinggap kedudukan sayap mendatar membentuk otot.
Contohnya: - Ulat tanah (Agrotis ipsilon)
- Ulat jengkol (Plusia signata)
- Kupu ulat sutra (Bombyx mori)
3). Diptera
Ciri-ciri ordo Diptera
- Mempunyai sepasang sayap depan, dan satu pasang sayap belakang
berubah menjadi alat keseimbangan yang disebut halter.
- Mengalami metamorfosis sempurna.
- Tipe mulut ada yang menusuk dan mengisap atau menjilat dan mengisap, membentuk alat mulut seperti belalai disebut probosis.
Contohnya: - Lalat (Musca domestica)
- Nyamuk biasa (Culex natigans)
- Nyamuk Anopheles
- Aedes (inang virus demam berdarah)
4). Coleoptera
Ciri-ciri ordo Coleoptera
- Mempunyai dua pasang sayap.
- Sayap depan keras, tebal dan mengandung zat tanduk disebut dengan
elitra, sayap belakang seperti selaput.
- Mengalami metamorfosis sempurna.
- Tipe mulut menggigit.
Contohnya: - Kumbang kelapa (Orytec rhynoceros) menyerang pucuk
kelapa, pakis, sagu, kelapa sawit dan lain-lain.
- Kumbang buas air (Dystisticus marginalis)
- Kumbang beras (Calandra oryzae)
5). Siphonoptera
Ciri-ciri ordo Siphonoptera:
- Serangga ini tidak bersayap, kaki sangat kuat dan berguna untuk meloncat.
- Mempunyai mata tunggal.
- Tipe mulut mengisap.
- Segmentasi tubuh tidak jelas (batasan antara kepala – dada dan perut
tidak jelas)
- Metamorfosis sempurna
Contohnya: - Pinjal manusia (Pubex irritans)
- Pinjal anjing (Ctenocephalus canis)
- Pinjal kucing (Ctenocephalus felis)
- Pinjal tikus (Xenopsylla cheopis), pinjal pada tikus dapat
menularkan kuman pes / sampar.
6. Hymenoptera
Ciri-ciri ordo Hymenoptera:
- Mempunyai dua pasang sayap, tipis seperti selaput.
- Tipe mulut menggigit.
- Makanan umumnya madu.
Contohnya: - Lebah madu (Apis mellifera)
- Kumbang pengisap madu (Xylocopa) biasanya melubangi
kayu pada bangunan rumah
(----------------------)
C.Serangga Sebagai Vektor Penyakit
Menurut ukuran besarnya peran dalam ilmu kedokteran serangga dapat dibagi dalam golongan :
1.Yang menularkan penyakit ( vector dan hospes perantara )
2.Yang menyebabkan penyakit ( parasit )
3.Yang menimbulkan kelainan karena toksin yang dikeluarkan
4.Yang menyebabkan alergi pada orang yang rentan.
5.Yang menimbulkan entomofobia ( perasaan takut terhadap serangga, rasa takut disebabkan oleh bentuknya atau karena gerakannya )
(Parasitilogi Kedokteran : 1998 )
Dari jenis jenis serangga yang ada ordo dipteri adalah jenis yang paling berperan sebagai vektor penyakit. Banyak penyakit penyakit yang disebabkan oleh virus, bakteri ataupun mikroorganisme lainnya yang menyebabkan penyakit, dibantu oleh serangga dalam penyebarannya khususnya ordo dipteri yaitu nyamuk dan lalat.
( Pemberantasan Serangga dan binatang pengganggu : 1985 )
Serangga dapat menularkan penyakit melalui beberapa cara, yaitu ;
1.Penularan secara mekanik
berlangsung dari penderita ke orang lain dengan perantaraan bagian luar tubuh serangga.
misalnya : telur cacing, kista protozoa, dan bakteri usus dapat dipindahkan dari tinja ke makanan melalu badan atau kaki serangga . serangga yang berperan biasanya adalah lalat
2. Penularan secara biologi
Berrlangsung setelah parasit atau agen yang dihisap serangga vektor mengalami proses biologi dalam tubuh vektor seperti membelah diri ataupun bermutasi.
Misalnya : - yersinia petis dalam pijal tikus ( membelah diri )
- plasmodium valciparum dalam nyamuk anopheles (bermutasi dan membelah diri)
- wucheria banerofti dalam badan nyamuk culex ( bermutasi )
3.Pernularan secara transovarian
Berlangsung distadium muda vektor. Telur dalam tubuh vektor menerima infeksi dan induknya, walaupun induknya telah mati me,pertahankan penyebab penyakit yang diperoleh selama pertumbuhannya menjadi larva infektif dan kemudian menularkannya.
Misalkan :Ricketsia tsutsugamushi dalam larva infektif (chigger) leptotrombidium.
( Parasitologi Kedokteran : 1998 )
D.Pengenalian Vektor
Dalam buku Parasitologi kedokteran karya Arjatmo Tjokronegoro dikemukakan bahwa tujuan pengendalian vektor adalah :
1.Mengurangi atau menekan populasi vektor serendah – rendahnya sehingga tidak berarti lagi sebagai penular penyakit.
2.Menghindarkan terjadinya kontak antara vektor dan manusia.
Pengendalian vektor dapat digolongkan dalam pengendalian alami (Natural control ) dan pengendalian buatan ( Artifical applied control )
1.Pengendalian Secara Alami
Pengendalian ini yaitu berhubungan dengan faktor-faktor ekologi yang bukan merupakan tindakan manusia. Faktor – faktor tersebut diantaranya adalah topografi, ketinggian, iklim, dan musuh alami.
2.Pengendalian Secara Buatan
Cara pengendalian ini adalah cara pengendalian yang dilakukan atas usaha manusia dan dapat dibagi menjadi :
a.Pengendalian Lingkungan ( Environment Control )
Pengendaliandilakukan dengan cara mengelola lingkungan ( environment management ) yaitu memodifikasi atau memanipulaasi lingkungan, sehingga terbentuk lingkungan yang tidak cocok ( kurang baik ) yang dapat mencegah atau membatasi perkembangan vektor.
b.Pengendalian Kimiawi
Pengendalian ini menggunakan bahan kimia yang berkhasiat membunuh serangga ( insektisida ) atau hanya untuk menghalau serangga.
c.Pengendalian Mekanik
Pengendalian ini dilakukan dengan cara menggunakn alat
Yang langsung dapat membunuh, menangkap atau menghalau serangga. Contohnya seperti menggunakan baju pelindung, memasak kawat kasa dijendela merupakan cara untuk menghindarkan hubungan ( kontak ) antara manusia dan vektor.
d.Pengendalian Fisik
Pengendalian ini menggunakan alat fisika untuk pemanasan, pembukuan dan penggunaan alat listrik untuk pengadaan angin, penyinaran cahaya yang dapat membunuh atau untuk menggangu kehidupan serangga.
e.Pengendalian Biologi
Dengan memperbanyak pemangsa dan parasit sebagai musuh alami bagi serangga, dapat dilakukan pengendalian serangga yang menjadi vektor atau hospes perantara. Beberapa parasit dari golongan nematoda, bakteri , protozoa, jamur dan virus dapat dipakai sebagai pengendali larva nyamuk. Arthropoda juga dapat dipakai sebagai pengendali nyamuk dewaasa. Predator atau pemangsa yang baik untuk pengendali larva nyamuk terdiri dari beberapa jenis ikan, larva nyamuk yang berukuran lebih besar, juga larva capung dan crustaceae.
f.Pengendalian Genetika
Pengendalian tujuan mengganti populasi serangga yang berbahaya dengan populasi baru yang tidak merugikan. Beberapa cara dalam pengendalian ini seperti mengubah kemampuan reproduksi dengan jalan memandulkan serangga jantan. Pemandulan ini dapat dilakukan dengan menggunakan bahan kimia.
( Parasitologi Kedokteran : 1998 )
E.Insektisida
Insektisida adalah bahan yang mengandung persenyawaan kimia yang digunakan untuk membunuh serangga.
Menurut bentuknya insektisida dapat berupa bahan padat, larutan dan gas, sedangkan menurut cara masuknya ke dalam serangga, insektisida dibagi dalam :
1.Racun Kontak
Insektisida masuk kedalam tubuh serangga dengan perantara tarsus ( jari- jari kaki ) pada waktu istirahat dipermukaan yang mengandung residu insektisida. Pada umumnya dipakai intuk memberantas serangga yang mempunyai bentuk mulut tusuk isap.
2.Racun Perut
Insektisida masuk kedalam badan serangga melalui mulut, jadi harus dimakan. Biasanya serangga yang diberantas dengan menggunakan insektisida ini mempunyai bentuk bentuk mulut untuk menggigit, lekat isap, karet isap dan bentuk menghisap.
3.Racun Pernafasan
Insektisida masuk melalui sistem pernafasan dan juga melalui permukaan badan serangga. Insektisida ini dapat digunakan untuk memberantas semua jenis serangga tanpa harus memperhatikan bentuk mulutnya. Penggunaan insektisida ini harus hati- hati sekali terutama bila digunakan untuk memberantas serangga di ruang tertutup.
( Parasitilogi Kedokteran : 1998 )
Berikut beberapa Jenis jenis Ibsektisida
1.Fenitrotion 40 wp.
Digunakan untuk pengendalian vektor malaria ( Anopheles sp ), Bersifat sedikit menguap, penggunaanya dengan penyemprotan residu di dinding rumah.
2.Temofos.
Digunakan untuk pengendalian larva Aedes Aegypti., nama dagangnya abate 1%. Penggunaannya dengan cara ditaburkan pada tempat penampungan air atau bak mandi.
3.Malation.
Digunakan untuk memberantas Nyamuk dewasa, Penggunaanya dengan cara penyemprotan, Biasanya digunakan untuk fogging.
4.Dieldrin.
Digunakan sebagai residual spray bersama-sama dengan DDT dan BHC untuk pemberantasan nyamuk malaria, jika dalam penggunaanya kurang hati-hati dapat mengakibatkan terjadinya absorbsi melalui kulit, Dieldrin digunakan untuk pemberantasan serangga yang telah resisten terhadap DDT, yaitri lalat, nyamuk, lipas, semut dan juga triatoma.
5.Bediocarp.
Tergolong insektisia yang mempunyai efek bunuh yang cepat terhadap serangga, digunakan terutama untuk pengendalian vektor malaria dan vektor penyakit Chages. Dapat pula digunakan untuk penggendalian serangga lain seperti lalat, pinjal, sengkenit, lipas dan kutu busuk.
( Parasitologi Kedokteran : 1998 )
E.Resistensi Serangga Terhadap Insektisida.
Resistensi serangga adalah kemampuan suatu populasi serangga untuk bertahan terhadap pengaruh insektisida yang biasanya mematikan.
Resistensi serangga dibagi menjadi 2, yaitu :
1.Resistensi Bawaan
Dari suatu populasi serangga ada anggota-anggota yang pada dasarnya sudah resisten terhadap suatu insektisida. Sifat ini turun temurun sehingga selanjutnya terjadi populasi yang resisten seluruhnya. Resisten bawaan juga terjadi karena perubahan gen yang menyebabkan mutasi.
2.Resistensi Yang Didapati
Dari suatu populasi serangga , anggota-anggota yang rentan menyesuaikan diri terhadap pengaruh insektisida, sehingga tidak mati dan membentuk populasi yang resisten.
( Parasitologi Kedokteran : 1998 )
F.Penyakit Yang Disebabkan Oleh Arthropoda
1.Skabies ( penyakit Kudis )
Skabies atau penyakitr kudis adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh Sarcoptes scabiei varietas hominis
Sarcoptes scabiei adalah tungau yang termasuk Sarcoptida, ordo acari, kelas Arachnida. Daur hidup Sarcoptes Scabiei ini yaitu dilapisan kulit ( Stratum Corneum ) dengan membuat trowongan sambil bertelur
Pengobatan
Preparat sulfur presipitatum 5-10%
Gama Benzena heksaklorida ( jangan digunakan pada anak dibawah 6 tahun karena neurotik )
Bentil Benzoat 20-25 %
Krotsmin
2.Demodiolisis
Demodiolisis adalah infeksi yang disebabkan oleh Demodex Folliculorum. Demodex adalah tungau folikel rambut famili Demodicidae.
Pengobatan
- Salep linden atau salep yang mengandung sulfur.
3.Ftiriasis
Ftiriasis adalah gangguan pada daerah pubis yang disebabkan oleh tuma phthirus pubis.
Pengobatannya
- Benzen heksaklorida.
( Parasitologi Kedokteran : 1998 )
SATUAN ACARA PERKULIAHAN
Mata Ajar : MIKROBIOLOGI dan PARASITOLOGI
Pokok Bahasan : ENTOMOLOGI
Sasaran : S1 Keperawatan semester III
Waktu : 120 menit
Tempat : STIKES MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN
Pertemuan ke :
A.Tujuan Intruksional Umum
Setelah menyelesaikan perkuliahan selama 1x120 menit, mahasiswa dapat memahami tentang Entomologi 70 % dengan baik
B.Tujuan Intruksional Khusus
Setelah menyelesaikan perkuliahan selama 1x120 menit mahasiswa dapat:
1.Menjelaskan pengertian Entomologi 90 % benar
2.Menyebutkan 4 klasifikasi Arthropoda dengan benar
3.Menjelaskan cara serangga menularkan penyakit 75 % baik
4.Menjelaskan cara pengendalian serangga 75 % baik
5.Menjelaskan Bentuk dan cara masuk insektisida ke dalam tubuh serangga 80 % baik
6.Menjelaskan resistensi serangga terhadap insektisida 80 % baik
7.Menyebutkan 3 penyakit yang disebabkan oleh Arthropoda
C.Metode
Ceramah dan tanya jawab
D.Media
Komputer dan LCD
E.Materi
Terlampir
F.Sumber Belajar
1.Tjokronegoro, Arjatmo dan Utama, Hendra. 1998. Parasitologi Kedokteran. JAKARTA : FKUI.
2.Iskandar Adang dkk. 1985. Pemberantasan serangga dan Binatang pengganggu. JAKARTA: APK-TS.
3. , 2008, Entomologi. http://id.wikipedia. Org/ wiki/Entomologi. Diambil pada tanggal & januari 2009.
4.Tembolok, 2008, Hama Tanaman. http://fp.uns.ac.id/~hama sains/dasarperlintan-2.htm. diambil pada tanggal 7 Januari 2009.
5.Engelkrik, Paul G & Burton, Gwendolyn R. W. 2007. Burton’s microbiology for tehe health sciences. PHILIPPINES: Lippincott William & wilkins.
G.Kegiatan Belajar
H.Evaluasi
Evaluasi proses belajar dilakukan dengan memberikan pertanyaan secara lisan untuk dijawab mahasiswa secara lisan juga.
Bentuk pertanyaannya adalah sebagai berikut :
1.Jelaskan apa yang dimaksud dengan Entomologi
2.Jelaskan Klasifikasi serangga filum Arthropoda
3.Jelaskan cara Serangga menularkan penyakit
4.Jelaskan cara pengendalian serangga
5.Jelaskan bentuk dan cara masuk insektisida ke dalam tubuh serangga
6.Jelaskan resistensi serangga terthadap insektisida
7.Sebutkan 3 penyakit yang disebabkan oleh Arthropoda.
Jumat, 20 Februari 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar